Edisi II/Th.I/September/2000
Dari Redaksi
Manusia Prasejah di Era Milenium
Satu prastasti hidup masih tertinggal diera modern, hingga kini masih menjadi tanda tanya akan satu Zaman. Latar belakang menjadi sumber dengan menentukan bagaimana proses kehidupan manusia menuju satu tatanan masyarakat berfikir, mendialektikan budayanya dan meninggalkan artefak sejarah sebagai ukuran dari manusia berperadaban menurut ukuran manusia itu sendiri.
Langkah menarik dalam kehidupan manusia, oleh darwin disebutkan bahwa proses manusia berangkat dari paling dasar, yaitu berprosesnya kisah perjalan hidup, sehingga menjadi manusia. Namun lain halnya dengan era kini "Manusia Pra Sejarah" hadir dengan kekinian dan tidak berfikirnya manusia sebagai manusia untuk dapat memanusiakna dirinya sendiri, sehingga menjadi manusia berperadaban. Pola tingkah laku manusia kini tampak berekor yang sedang menjadi, dan tidak menunjukan jati dirinya sebagai mana mestinya.
Berangkat dari Refrensi Sejarah digambarkan bahwa ukuran manusia sejarah ialah mulai mengenal tulisan, salah satunya mulai mengenal artefak sebagai satu pembuktian dan menjadi dasar pijakan manusia berperadaban. Hal inilah yang menjadibentuk dari manusia sejarah. Manusia Prasejah hadir ditengah tengah zaman ini, terlampau banyak manusia saat inihanya menggambarkan prilaku zaman prasejarah, mengklaim dari yang sudah ada sebagai ukuran dari manusia sejarah.
Proses dialektika manusia ialah dapat menghadirkan satu bentukan baru berpenampilansearah dengan zamannya. Justru bukan sebaliknya malah berpenampilan, berfikiran, berpijak pada zaman sebelum ditemukan tulisan. Mampu atau tidaknya menghasilkan suatu tatanan nilai yang berperdaban dan menjadi ukiran sejarah bagi generasinya. Karakter manusia sejarah hanya bisa menikmati (pasif) dan tidak mampu melakukan salah satu bentuk perlawanan terhadap nilai yang menganiaya dirinya, kemudian hanya menjadi penonton ditengah pertarungan semangat kapitalisme yang menghantui dunia. Menjadi manusia prasejarah sama dengan memenjarakan dirinya, menganiaya diri ditengah abad milenium, kemudian hendak apa mereka ada ditengah perdaban milenium !!!
Dari Redaksi
Manusia Prasejah di Era Milenium
Satu prastasti hidup masih tertinggal diera modern, hingga kini masih menjadi tanda tanya akan satu Zaman. Latar belakang menjadi sumber dengan menentukan bagaimana proses kehidupan manusia menuju satu tatanan masyarakat berfikir, mendialektikan budayanya dan meninggalkan artefak sejarah sebagai ukuran dari manusia berperadaban menurut ukuran manusia itu sendiri.
Langkah menarik dalam kehidupan manusia, oleh darwin disebutkan bahwa proses manusia berangkat dari paling dasar, yaitu berprosesnya kisah perjalan hidup, sehingga menjadi manusia. Namun lain halnya dengan era kini "Manusia Pra Sejarah" hadir dengan kekinian dan tidak berfikirnya manusia sebagai manusia untuk dapat memanusiakna dirinya sendiri, sehingga menjadi manusia berperadaban. Pola tingkah laku manusia kini tampak berekor yang sedang menjadi, dan tidak menunjukan jati dirinya sebagai mana mestinya.
Berangkat dari Refrensi Sejarah digambarkan bahwa ukuran manusia sejarah ialah mulai mengenal tulisan, salah satunya mulai mengenal artefak sebagai satu pembuktian dan menjadi dasar pijakan manusia berperadaban. Hal inilah yang menjadibentuk dari manusia sejarah. Manusia Prasejah hadir ditengah tengah zaman ini, terlampau banyak manusia saat inihanya menggambarkan prilaku zaman prasejarah, mengklaim dari yang sudah ada sebagai ukuran dari manusia sejarah.
Proses dialektika manusia ialah dapat menghadirkan satu bentukan baru berpenampilansearah dengan zamannya. Justru bukan sebaliknya malah berpenampilan, berfikiran, berpijak pada zaman sebelum ditemukan tulisan. Mampu atau tidaknya menghasilkan suatu tatanan nilai yang berperdaban dan menjadi ukiran sejarah bagi generasinya. Karakter manusia sejarah hanya bisa menikmati (pasif) dan tidak mampu melakukan salah satu bentuk perlawanan terhadap nilai yang menganiaya dirinya, kemudian hanya menjadi penonton ditengah pertarungan semangat kapitalisme yang menghantui dunia. Menjadi manusia prasejarah sama dengan memenjarakan dirinya, menganiaya diri ditengah abad milenium, kemudian hendak apa mereka ada ditengah perdaban milenium !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar